Tantangan di Dunia Kencan Sekarang
Untuk para lajang yang tinggal di kota-kota seperti Jakarta berkencan itu dapat menjadi mimpi buruk. Menemukan pasangan yang tepat di sebuah kota yang berpenduduk lebih dari satu juta orang dapat disamakan dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Apa saja tantangan di dunia kencan sekarang?
1. Akun Palsu
Tantangan di dunia kencan sekarang yang pertama adalah akun palsu. Membuat akun di situs dan aplikasi kencan sangatlah mudah, tapi itu juga memudahkan orang untuk membuat akun palsu. Semakin banyak orang mencari informasi tentang calon pasangan mereka di google, tetapi pencarian sepintas hanya bisa mendapatkan informasi yang terbatas.
Tetapi bahkan jika Anda dapat menemukan akun media sosial mereka, data disitu pun bisa dipalsukan. Contohnya, para scammers dapat membuat profil palsu di aplikasi kencan dan media sosial.
Mereka cenderung merayu seseorang, menunggu ketika korban mereka merasa terikat maka mereka mulai meminta uang.
Pada kenyataannya, responden dari survei kencan tahunan Lunch Actually yang diadakan pada tahun 2020 menyatakan bahwa sedikitnya setengah dari jumlah singles di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand dan Hong Kong yang menggunakan aplikasi kencan telah menemui seorang scammer.
Beberapa aplikasi kencan mulai menawarkan background search (pemeriksaan latar belakang) tetapi sebagian besar tidak memiliki ini sebagai pilihan.
2. Perilaku Tidak Sopan
Ada banyak cerita dari para wanita yang pernah menerima foto yang tidak pantas saat mencari kencan secara online. Dan meskipun beberapa aplikasi memang memiliki safety tools sebagai bagian dari sistem mereka, pelecehan masih menjadi masalah.
Dan pelecehan itu bahkan bisa terjadi secara offline, misalnya saat kencan pertama. Lagi pula, para pengguna tidak diperiksa secara individu di situs kencan. Bahkan orang yang berkencan secara offline biasanya tidak tahu latar belakang calon kencan mereka kecuali kalau mereka telah melakukan pemeriksaan latar belakang (background search),
Keluhan lain tentang perilaku tidak sopan berkaitan dengan penolakan. Beberapa pengguna cenderung ketus ketika menerima pesan dari pengguna lain yang mereka rasa tidak cocok bagi mereka. Yang lain bahkan tidak mau repot menjawab ketika mendapat pesan dari orang yang tidak mereka sukai.
Tentu saja, ada juga yang menjadi agresif ketika mereka ditolak. Ada yang melecehkan secara lisan sewaktu pesan mereka ditolak.
Bahkan, ada beberapa kasus di mana, pengguna terus dihubungi meskipun mereka sudah mengatakan kepada orang itu bahwa mereka tidak tertarik. Sebuah studi dari Pew Research tentang kencan online di AS pada tahun 2020 menyatakan bahwa 6 dari 10 wanita telah mengalami perilaku ini.
3. Komitmen
Secara singkat: Beberapa orang menggunakan aplikasi kencan karena mereka mencari hubungan sementara saja. Jadi bisa saja Anda dicocokan dengan seseorang dan Anda berharap bisa menjalin hubungan jangka panjang dengan mereka tetapi mereka mungkin tidak menginginkan hal yang sama. Mungkin orang itu lebih suka berganti pasangan kencan daripada memulai hubungan yang berkomitmen.
Hal ini juga berlaku bukan hanya bagi siapapun yang Anda jumpai online tetapi juga untuk orang yang Anda temui secara offline—melalui pekerjaan atau teman.
Dan tidak hanya itu, sejumlah pengguna aplikasi kencan telah menyatakan bahwa bahkan ketika mereka telah menjalin hubungan dengan seseorang di aplikasi, mereka takut bahwa mereka telah memilih seseorang yang hanya “OK” sedangkan orang yang lebih cocok bagi mereka mungkin masih ada di aplikasi itu.
Beberapa dari para lajang ini mengatakan bahwa alasan mereka akhirnya keluar dari aplikasi kencan adalah karena pengguna aplikasi itu sangat banyak dan mereka tidak bisa memilih pasangan. Mereka terus berpikir, “ada lebih banyak orang di luar sana” dan akhirnya tidak menemukan hubungan berkomitmen yang mereka cari pada awalnya.
Banyaknya “penyimpang perhatian” pada aplikasi kencan mempersulit orang untuk memilih sehingga ada juga yang akhirnya membuat pilihan yang salah atau menyerah sama sekali.
4. Kemungkinan menemukan calon pasangan sangatlah kecil
Baik untuk kencan online maupun offline, menemukan calon pasangan sulit. Penelitian telah menunjukkan bahwa kemungkinan menemukan jodoh pada aplikasi kencan adalah sekitar 10% untuk Wanita, sedangkan untuk pria bisa serendah 0,6%!
Bagi beberapa pengguna, sulit untuk menemukan beberapa calon pasangan yang cocok diantara yang tidak cocok. Dan bahkan, itu bukan jaminan bahwa orang yang mereka sukai itu mau menerima pesan dari mereka.
Bahkan, beberapa singles yang punya kedudukan tinggi mendapati bahwa waktu dan upaya yang diperlukan untuk menggunakan aplikasi atau situs kencan tidaklah sepadan. Terutama dengan kemungkinan untuk menemukan pasangan yang cocok itu sangat kecil.
Tentu saja, dengan menggunakan layanan matchmaking seperti Lunch Actually, calon pasangan Anda akan diperiksa terlebih dahulu dan Anda tidak perlu khawatir Anda akan membuang-buang waktu dengan percuma. Lunch Actually akan membantu Anda menemukan orang yang cocok dengan Anda dalam hal komitmen dan faktor lainnya.
Itu dia tantangan di dunia kencan sekarang!