3 Kesalahan Memalukan dalam Berpacaran yang Tak Perlu Kamu Lakukan
Aku tidak akan pernah melupakan usaha pertamaku membuat kue untuk D. Kami baru saja berpacaran sekitar satu bulan, dan dalam upaya menunjukkan ke dia kalau aku orang yang manis, wanita penuh kasih sayang, aku putuskan membuat banana crumble kesukaannya – dengan pisang yang masih hijau yang kubeli pada menit terakhir, karena jelas, akal sehat bukanlah kekuatanku. Aku masih tidak bisa memutuskan mana yang lebih buruk – benar-benar mempercayai kalau pisang akan lebih matang dalam oven atau melihat dia menghabiskan seluruh kue yang hambar itu,crumble bertekstur empuk hanya membuatku merasa lebih baik. Satu tahun kemudian, aku baru menyadari bahwa akan ada hal-hal lebih buruk yang bisa dilakukan seorang gadis dalam menjalin suatu hubungan, selain menyiksa indera pengecap pacarnya.
#1. Mengharapkan kisah cinta seperti dongeng
Akui saja. Pada suatu waktu tertentu, keinginan terbesarmu adalah menikah dengan pangeran dan hidup bahagia selamanya. Mungkin kenyataan dari mimpi yang lebih tampak seperti hidup sebagai istri ke-6 pangeran Arab ini menyentakkan dirimu dari fantasimu. Mungkin saja tidak. Di sisi lain, tak terbantahkan kita para gadis sangat setuju dengan gagasan tentang kisah cinta layaknya dongeng, dimana kita bakal kecewa bila ada sesuatu yang kurang. Kita mengharapkan pujian dan banyak aksi-aksi romantis. Kenyataannya? Membuat si dia memujimu ibarat seperti mengeluarkan darah dari batu, dan ide romantisnya tidak ada selain se-bouquet mawar. Tapi so what? Kita bisa mencurahkan semua waktu yang kita miliki untuk memburu hubungan sempurna itu, atau kita dapat menerima bahwa tidak ada hubungan yang sempurna, dan menghargai pacar kita apa adanya.
#2. Berharap pacar bisa membaca pikiranmu
“Jangan katakan padaku apa yang kamu pikirkan. Aku adalah seorang pembaca pikiran!”, tidak ada pria yang bilang begitu. Pacar kamu mungkin tahu semua kebiasaan kecilmu, tetapi jangan jatuh ke dalam perangkap berpikir bahwa jika dia mencintaimu, dia akan dapat mengatakan semua apa yang ada dalam pikiranmu. Jika kamu masih belum yakin, pikirkan ini: jika Prince Charming bisa membaca pikiran, kisah Cinderella akan segera berakhir di babak awal.
#3. Kejujuran itu baik. Terlalu jujur…tidak begitu baik.
Terbuka, komunikasi yang jujur sangat penting untuk hubungan apapun. Tapi terkadang sedikit kecerdikan sangat berguna, terutama jika melibatkan subyek sensitif seperti performa lelakimu di atas ranjang. Kesampingkan harga diri yang terluka, menyelam ke dalam obrolan tentang subyek sensitif tertentu dijamin mampu melepas pertanyaan rumit yang mungkin tidak ingin kamu jawab. Kamu tidak perlu harus selalu memberitahu pacarmu tentang segalanya, hanya demi kejujuran. Pastikan saja kata hatimu yakin.
Hal-hal tersebut tidak baru; kamu bahkan mungkin pernah membacanya. Tapi percaya atau tidak, ada alasan mengapa mereka tetap muncul di daftar seperti ini. Jika aku mendengarkan beberapa nasihat cinta ini sebelumnya, aku akan menyelamatkan diriku sendiri dari banyak sakit hati – jadi ingatlah selalu untuk menyimpannya dalam pikiran sehingga kamu tidak perlu membuat kesalahan yang sama denganku!